KAB.SELAYAR - Kecenderungan memproduksi kopra di kalangan para petani kelapa di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel telah berakibat buruk pada upaya pengembangan industri pengolahan minyak fermentasi.
Pasalnya, produksi minyak fermentasi harus terkendala pada persoalan menipisnya ketersediaan bahan baku kelapa yang pada musim tertentu lebih banyak dijadikan sebagai bahan baku kopra oleh pemiliknya.
Disamping, para pedagang minyak fermentasi yang dinilai kepala bidang UMKM Diskopuindag Tamben, Baso Kasim, DM, SE, “tidak komitmen dalam penetapan harga hasil produksi minyak mereka. Para pengusaha minyak fermentasi, masih acap kali menaik turunkan harga, cetusnya kepada wartawan di ruang kerjanya hari, Rabu, (15/2) pagi.
Kendala lain yang saat ini tengah dialami pihak bidang UMKM dalam hal pengembangan minyak fermentasi adalah keterbatasan teknologi untuk memacu produksi minyak fermentasi di tingkat masyarakat pengolah yang masih relatif tidak continue dan berkelanjutan.
Padahal, pihak Diskopouindag Tamben Kepulauan Selayar telah berupaya melakukan serangkaian gebrakan pemasaran melalui upaya kerjasama dengan salah satu pengusaha jagung marning di Kabupaten Bantaeng, menyusul diresmikannya Kecamatan Bontomanai sebagai pusat produksi minyak fermentasi terpadu. (fadly syarif)