Awal tahun 2012 yang bertepatan dengan peringatan tahun baru naga air di kalangan masyarakat keturunan Tiong hoa, seakan membawa keberkahan dan hikmah tersendiri bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan.
Indikator ini sangat jelas tergambar pada mulai terlihatnya peningkatan drastis jumlah UMKM binaan Dinas Koperasi, Perindustrian, Pertambangan & Energi Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kendati besaran jumlah UMKM itu sendiri, hingga kini belum diketahui secara pasti disebabkan belum rampungnya kegiatan pendataan jumlah UMKM di daerah berjuluk Bumi Tanadoang itu.
Belum rampungnya proses pendataan UMKM di Kabupaten Kepulauan Selayar diakui Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, UKM, Perindag, Pertambangan & Energi, H. Rustam Nur, H salah satunya dilatar belakangi oleh masih relatif sangat minimnya pos anggaran yang dialokasikan pemerintah kabupaten untuk menutupi kebutuhan biaya penunjang maksimalisasi kegiatan di lingkup Diskopuindag Tamben, terutama untuk mendukung efektifitas kegiatan bidang UKM.
Dikatakannya, maksimalisasi perampungan kegiatan pendataan jumlah UMKM di Kabupaten Kepulauan Selayar membutuhkan anggaran setidaknya Seratus Lima Puluh Juta Rupiah.
Mengingat kegiatan pendataan UMKM ini membutuhkan waktu paling tidak satu tahun anggaran atau dengan kata lain kegiatan tersebut baru akan dapat dirampungkan selambat-lambatnya pada tahun 2013 mendatang.
Pihak Diskopuindag Tamben, bahkan sempat berencana untuk melibatkan pihak luar pada pelaksanaan program dimaksud, semisal unsur LSM, wartawan, ataupun lembaga swasta lain sebagai pihak ketiga.
Hal ini sangat dibutuhkan dalam rangka menunjang berjalan efektifnya kegiatan program pendataan UMKM di lima kecamatan pulau dan enam kecamatan daratan di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Rencana pelibatan pihak ketiga sendiri kata Rustam, didasarkan pada pertimbangan, keterbatasan waktu, tenaga, sumber daya manusia dan jangkauan pengetahuan aparat pegawai Diskopuindag Tamben yang dinilainya masih sangat minim, terutama yang berkaitan dengan persoalan pengolahan data.
Dia optimis, pelibatan pihak ketiga di dalam kegiatan pendataan jumlah UMKM akan jauh lebih mampu membuahkan hasil yang maksimal. Terlebih, pihaknya tidak akan sembarangan dalam menunjuk mitra kerja yang akan dilibatkan sebagai pihak ketiga.
Terkait persoalan ini, Kepala Bidang UKM Diskopuindag Tamben, Baso Kasim, DM, SE yang ditemui secara terpisah oleh wartawan di ruang kerjanya belum lama ini, turut mengaminkan, persoalan belum adanya data rill UKM di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Sebagai solusinya, Baso Kasim mencoba menawarkan pelibatan pihak aparat pembes pada masing-masing wilayah kecamatan untuk membantu suksesnya pelaksanaan kegiatan pendataan jumlah UMKM di wilayah desa mereka masing-masing dengan melibatkan sedikitnya 2 orang perangkat pemdes.
Selanjutnya, aparat yang ditunjuk akan diberi pemahaman seputar materi pendataan UMKM. Kegiatan pendataan ini sendiri, diharapkan akan mampu menunjang terwujudnya pemberdayaan UMKM yang berdasarkan pada pendataan kelembagaan, perluasan akses pasar, pemberian bantuan modal dan penyediaan bahan baku.
Terlebih lagi, Bupati Kepulauan Selayar, Drs. H. Syahrir Wahab, MM telah merealisasikan tekadnya untuk mencanangkan pengembangan 15.000 UMKM di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Bahkan dalam waktu yang nyaris bersamaan, pemerintah kabupaten juga telah melaksanakan kegiatan sosialisasi UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah guna mendukung berjalan suksesnya pelaksanaan program Gema Perekat Sejuta UMKM pada medio tahun 2013 mendatang, jelas putra asli Kabupaten Bulukumba ini menambahkan.(fadly syarif)