rumah yang dicurigai menjadi tempat Lokalisasi terselubung |
MUSIRAWAS - Untuk mewujudkan Program Pemerintah Mura(musi Rawas) Darussalam Bupati Musirawas,Sumatera Selatan H. Ridwan Mukti bersama-sama jajarannya dan pihak terkait mengajak masyarakat Musirawas, Insan Pers, LSM dan Tokoh masyarakat untuk bersama sama melakukan dan memerangi Peredaran Narkoba, Miras dan Kegiatan Prostitusi. Hal ini bertujuan untuk membangun dan mewujudkan program Mura Darusallam.
Namun sangat disayangkan disinyalir akibat minimnya Kontrol dari pemerintah setempat dan pihak terkait, maka disela-sela program Mura Darussalam Tumbuh subur Lokalisasi Prostitusi terselubung yang seolah tidak terjamah oleh pihak terkait. Adapun salah satu tempat Lokalisasi tersebut bertempat di Blok Curup Desa Wonosari Kecamatan Megang Sakti ,kegiatan Prostitusi ini selain meresahkan warga juga menodai program Mura Darussalam.
Menurut ibu-ibu warga di Blok Curup Desa Wonosari Kecamatan Megang Sakti saat lagi kumpul bersama,ketika dikonfirmasi PATROLI pekan lalu mengatakan didesa tersebut ada tiga rumah yakni rumah saudara yang berinisial BM, JI dan MA yang diduga dijadikan tempat kegiatan maksiat atau prostitusi. Bisnis maksiat tersebut sudah berjalan selama tiga tahun, namun bisnis itu tidak ada upaya dari pemerintah setempat atau pihak terkait untuk menutup bisnis haram tersebut.
“Sebagai warga desa, kami sangat resah dengan adanya Lokalisasi atau tempat maksiat tersebut, bahkan tempat maksiat itu sudah berjalan selama tiga tahun dan Lokalisasi itu dibuka tiap hari dari siang sampai malam. Apalagi dimalam hari mereka sering sekali memutar musik secara keras-keras dan sambil minum-minuman keras (beralkohol). Sehingga kegiatan mereka itu sangat mengganggu warga disekitar lingkungan kami,” ujar seorang ibu yang minta namanya jangan dikutif.
Dikatakannya, dengan adanya rumah yang di diduga dijadikan tempat kegiatan Prostitusi itu membuat warga desa ini jadi resah, karena tempat lokalisasi itu bisa merusak lingkungan warga disekitarnya terutama merusak moral anak-anak muda, membuat malu desa dan menodai Mura Darussalam.
“Warga disini tidak berani melawan dan mengusir mereka dari desa tersebut, karena mereka sangat kuat dan diduga di back up oleh oknum aparat dan preman”, jelasnya
Ditambahkanya, sebagai warga desa disini, kami minta tolong kepada bapak wartawan untuk memberitakan Lokalisasi tersebut. Karena dengan adanya pemberitaan di surat kabar itu suara kami bisa didengar dan disampakan kepada pemerintah kabupaten Musirawas, sehingga nantinya kita mengharap kepada pemerintah kabupaten musirawas dan pihak terkait untuk segera melakukan sweeping untuk menutup keberadan Lokalisasi tersebut.
Sementara itu, menurut sekdes Desa Wonosari ketika di konfirmasi PATROLI dirumahnya pekan lalu mengatakan ada tiga tempat Lokalisasi didesa tersebut diantaranya satu tempat rutin bukanya dan dua tempat lainnya masih remang-remang, tapi dari pihak desa bersama aparat keseluruhan sudah berapa kali mengadakan pengerebekan disana tidak menemukan pelakunya yang berbuat maksiat. Kemungkinan pengerebekan ini sudah bocor atau diketahui mereka.
“Yang jelas tempat Lokalisasi tersebut yang rutin punyai berinisial BM sedangkan punya JI dan MA masih remang-remang, ketika kita mengadakan pengerebekan di tempat tersebut mereka tidak ada yang berbuat maksiat, namun tempat tersebut sering dijadikan tempat pertemuan dan transaksi saja”, katanya untuk lebih jelas silahk temui pak kadesnya saja.
Selain itu juga, menurut Camat Kecamatan Megang Sakti Ahmadi Zulkarnain ketika dikonfirmasi via HP mengatakan, mengenai informasi Lokalisasi di desa tersebut dulunya di zaman camat yang lama itu sudah pernah diadakan sweeping bersama aparat dan masyarakat, namun tidak ada yang tertangkap bahkan tempat tersebut pernah ditutup.
“Saya juga pernah dengar desa tersebut ada Lokalisasi, namun dimasa camat lama Lokalisasi ini sudah pernah gerebek, alhasilnya disana tidak ditemukan adanya orang yang berbuat maksiat, bahkan tempat tersebut sudah lama ditutup dan sekarang ini kami lagi sibuk mengurus acara perlombaan dikecamatan, dan mengenai persoalan itu saya belum tahu karena saya menjabat camat di daerah ini baru 2 bulan. Jelasnya. (Hasbullah)