MUSIRAWAS - Meskipun proyek pemeliharaaan rutin jalan dan jembatan yang berlokasi didaerah kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan yang berlokasi dijalan poros B Srikaton- M Sitiharjo sedang dikerjakan, Namun sudah menuai keluhan dari warga, terutama para pengendara yang melintas dijalan tersebut.
Bahkan, sejak awal pengerjaan disinyalir proyek yang menelan dana milyaran ini kurang adanya pengawasan, salah satunya menyangkut masalah penggalian lapisan aspal jalan dan pengelupasan aspal yang asal ditimbun dengan galian tanah liat bercampur koral. Sehingga menyebabkan kondisi jalan menjadi becek akibat terkena guyuran hujan.
“Ini proyek jalan atau pembukaan lahan sawah baru,” celetuk salah seorang pengendara yang melintas dijalan tersebut, disaat Patroli Bangsa sedang berada disana.
Padahal proyek yang dibawah naungan dinas Pekerjaan Umum Bina Marga kabupaten Musi Rawas dan dikerjakan oleh pihak PT.Kencana Indah Mandiri Rp.1.098.500.000 menggunakan anggaran berasal dari APBD kabupaten Musi Rawas tahun 2011, terkesan dikerjakan “asal-asalan”, Bahkan kondisi jalan tersebut menurut informasi yang diterima wartawan belum lama ini sempat mendapat kecaman dari wakil rakyat yang berasal dari dapil Tugumulyo, Suhari.
Karena menurutnya, dengan pengerjaan dan penggunaan materi jalan tersebut bukannya memberikan kenyamanan, melainkan menimbulkan masalah baru. Selain itu, saat memasuki musim kemarau, dampak dari material tanah yang ditimbun menimbulkan debu yang berterbangan menyebabkan polusi udara.
Sementara itu menurut penuturan Irham(30) warga B Srikaton, semula jalan poros yang ada didaerah ini sudah banyak mengalami kerusakkan, Bahkan, kondisi jalan terutama dijalur perbatasan Kelurahan B Srikaton dan desa C Nawangsasi banyak dilewati kendaraan yang melebihi tonase, Terutama jenis truk yang bermuatan material melalui jalur tersebut.
Maka dari itu, dirinya berharap, agar pihak yang berkompeten untuk menyikapi permasalahan ini, sehingga alokasi dana pemeliharaan jalan yang sedang dikerjakan saat ini diaksanakan sesuai aturan dan tidak terjadi penyimpangan, Sehingga kwalitas jalan benar-benar dapat terjamin.
“Daripada nanti baru tiga bulan sudah rusak, mending dari sekarang kita ingatkan dan kami masyarakat akan ikut mengawasi pengerjaan tersebut dan kami akan melaporkan jika terjadi adanya kejanggalan,” ujarnya. (Hasbullah)