Pertumbuhan Penduduk Tak Terkendali
BANTEN - Laju pertumbuhan penduduk (LPP) yang tidak terkendali, akan menimbulkan kerawanan sosial yang berpeluang menciptakan rasa tidak nyaman dan aman dalam kehidupan masyarakat. Hal ini pada akhirnya, akan dapat menghambat upaya pecapaian target program-program pembangunan kesejahteraan masyarakat. Program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan itu terkendala minimnya petugas lapangan (LP) disejumlah kabupaten/kota.
Guna mengantisipasi laju pertumbuhan penduduk (LPP) Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menekankan kepada Bupati dan Walikota di Banten menambah (PL) KB, yang akan menjadi ujung tombak. Menurut informasai yang didapat, jumlah PL KB di berbagai kabupaten/kota masih mengalami kekurangan, bahkan ada yang tidak memiliki PL sama sekali.
"Saya harap hal ini menjadi perhatian bagi para bupati dan walikota,” ujar Ratu Atut Chosiyah seperti disampaikan Wagub Drs HM Masduki M Si, dalam sambutannya dalam pencanangan program bakti sosial KB kesehatan bekerjasama dengan Korem 064 Maulana Yusuf Banten, di Alun-alun barat Kota Serang.
Wagub menytaakan Pemprov Banten, memberikan dukungan penuh terhadap berbagai upaya seluruh kalangan masyarakat dalam menekan LPP di Banten. Salah satunya, program rutin Korem 064 Maulana Yusuf Banten bekerja sama dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten menyelenggarakan Bakti Sosial KB-Kesehatan selama enam bulan (Mei-Oktober 2011).
"Pemerintah provinsi menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh jajaran maupun keluarga besar TNI yang telah berpartisipasi secara aktif dalam upaya menekan laju pertumbuhan penduduk Banten," katanya.
Masduki menjelaskan, laju pertumbuhan penduduk Banten mengalami peningkatan dari 2,19% menjadi 2,77% pada 2010. Namun, kenaikan tersebut sebagian besar karena kontribusi urbanisasi dengan masuknya orang- orang dari daerah lain ke Banten untuk mendapatkan pekerjaan.
Tingginya urbanisasi ke Banten, di sisi lain sebagai konsekuensi logis dari berkembangnya tingkat investasi di Banten dan letak geografisnya yang berdekatan dengan Ibu Kota DKI Jakarta dan Jawa Barat. Oleh sebab itu, peran serta seluruh lapisan masyarakat seperti yang dilakukan TNI, menjadi sangat strategis untuk menekan LPP.
Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik Banten, sensus penduduk yang dilakukan pada 2010 didapati jumlah penduduk saat ini mencapai 10,6 juta lebih atau mengalami kenaikan sebesar 2,5 juta jiwa lebih dibandingkan angka pada 2010. Sedangkan laju pertumbuhannya jika ditelisik sejak Banten berdiri pada 2000, setiap tahun jumlah penduduk Banten mengalami pertambahan sekitar 298.000 jiwa.
Masalah kependudukan yang tak terkendali sangat potensial menimbulkan kerawanan sosial. Untuk mengatasinya, tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, melalui berbagai program-programnya. Namun, membutuhkan peran serta aktif seluruh stakeholder di Banten, termasuk TNI, Polri dan lain sebagainya.
Pemerintah provinsi sendiri melalui program Keluarga Berencana (KB) telah menargetkan 376.245 peserta KB baru pada 2011. Sedangkan menurut data BKKBN Banten, hingga April 2011 jumlah peserta KB aktif mencapai 129.041 jiwa.
"Kita akan terus bekerja keras untuk dapat mencapai target, bahkan bisa melampaui target seperti pada tahun 2010," kata Masduki, seraya menjelaskan target tahun lalu 208.531 jiwa, sementara pencapaiannya 374.262 jiwa.(JAR)