1. 2.

26 April 2011

Banten Masuk Dalam Koridor Sumatera

H.M Masduki bersama Wagub Jawa Barat

Banten - Presiden RI-Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (18/4), menggelar rapat kerja kedua untuk merumuskan master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia untuk 15 tahun ke depan. Rapat yang dimulai pukul 13.30 WIB itu digelar di Istana Bogor merupakan lanjutan dari rapat kerja yang berlangsung 21-22 Pebruari yang lalu di tempat yang sama. Pemerintah kali ini mengundang dunia usaha swasta.

Dalam sambutanya Presiden RI mengatakan rapat kerja pemerintah dengan dunia usaha yang dilaksanakan kali ini bertujuan untuk menyatukan langkah dan upaya mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi di seluruh Tanah Air.

Menurut Presiden, rapat kerja yang kedua ini dalam rangka merumuskan master plan untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia 15 tahun mendatang.

Sedangkan rapat kerja pertama telah digelar di Istana Bogor pada tanggal 21-22 Februari 2011 yang merupakan rapat kerja antara pemerintah dengan badan-badan usaha milik negara (BUMN) yang juga dihadiri oleh peserta yang lain.

“Sedangkan rapat kerja kedua ini antara pemerintah dengan dunia usaha swasta” kata Presiden.

Dengan dua kali rapat kerja ini, Kepala Negara berharap sudah dapat merencanakan secara lebih kongkrit dan pasti apa yang dapat dan harus dilakukan bersama di dalam mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi mulai tahun ini hingga 2025 mendatang.

“Utamanya yang menjadi tanggung jawab saya, dan pemerintahan yang saya pimpin sampai akhir masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu II” tambah Presiden.

Sementara Wakil Gubernur Banten-HM.Masduki menyampaikan bahwa Provinsi Banten masuk dalam koridor Sumatera karena Jawa bagian utara dimasukkan dalam koridor Sumatera yang dihubungkan oleh Jembatan Selat Sunda. Aktivitas utama dikoridor Sumatera adalah minyak Kelapa Sawit (CPO), Karet dan Batubara.

Untuk menghubungkan Banten dengan Pulau Sumatera rencananya akan dibangun Jembatan Selat Sunda (JSS) yang merupakan pengembangan Kawasan Strategis Nasional Selat Sunda dengan dukungan perkembanganya adalah KEK Tanjung Lesung, industri di Kaki Tapak Banten, dan industri petrokimia. Selain masuk koridor Sumatera, Banten juga masuk koridor Jawa. Koridor Jawa terdapat aktivitas industri besi baja, industri makanan minuman, industri tekstil, industri mesin, peralatan transportasi, dan industri perkapalan. Untuk Banten, industri yang akan dikembangkan adalah industri besi baja yang didukung kawasan ekonomi khusus KIEC/Krakatau di Kota Cilegon.

Hadir pada rapat kerja yang berlangsung 18 hingga 19 April 2011 ini Wakil Presiden RI-Boediono, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, anggota Dewan Pertimbangan Presiden, pimpinan dan anggota Komite Ekonomi Nasional dan Komite Inovasi Nasional, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, pengusaha dan pimpinan dunia usaha, para gubernur dan Ketua DPRD Provinsi seluruh Indonesia. (Lel/Adv)

Staff Redaksi

Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE (Jakpus) (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor :(Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar :Hasbullah, Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan.Sulselbar : Fadly Syarif