Yusuf Said “ Nasib Petani Inhil Harus Bisa Lebih Baik Dari Sekarang”.
Tembilahan - Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indragiri akan melakukan tiga langkah stragegis untuk kedepan salah satunya adalah melakukan konsolilidasi internal. Hal itu dimaksudkan dalam rangka penguatan peranan organisasi dalam berbagai aspek, sehingga mampu untuk meningkatkan taraf kesejahteraan nelayan dan petani.
Sebagaimana yang diungkapkan Ketua KTNA Inhil H.Yusuf Said kepada wartawan Kamis, (11/11) usai acara sarasehan KTNA di hotel Kemuning Muda Tembilahan, bahwa konsolidasi itu adalah dalam rangka meningkat peranan KTNA kedepan. Artinya KTNA tidak hanya bekifrah pada saat ada bantuan dana, tapi saat kita berkeingainan kifrah mereka dapat lebih jauh dan berkesinambungan.
“Selain penguatan peranan organisasi langkah lainnnya yang akan dilakukan adalah pengembangan pertanian. Persoalannnya di kabupaten Indragiri Hilir bukan hanya infrastruktur yang berkaitan dengan pertanian dan perkebunan yang harus dibenahi, tapi juga harus diperkenalkan kepada petani gelar teknologi. Tidak mungkin petani dan nelayan di kawasan ini, tetap menggunakan cara-cara tradisional” terang Yusuf Said
Ditambahkannya, Agar kedepan bagaimana teknologi bisa tepat guna, langkahnya adalah teknologi tersebut harus diperkenalkan dan diajarkan kepada masyarakat. Dengan mengobah paradigma dari pertanian tradisional kearah modern dengan harapan nasib petani di daerah Inhil dapat lebih baik dari sekarang.
"Kalau kita masih menggunakan cara tradisional, sudah barang tentu kita akan tertinggal dan digilas oleh kemajuan yang dipergunakan oleh mereka yang mempergunakan teknologi modern. Jadi tidak ada cara lain dalam rangke meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, kita harus merobah pola yang mereka lakukan selama ini. tentunya perobahan tersebut tidak seluruhnya, yang mana masih relevan tetap akan dilanjutkan," imbuhnya.
Selain itu langkah lainnnya kedepan yang akan dilakukan adalah tindakan advokasi. Disini organisasi akan memfasilitasi berbagai persoalan yang berkaitan dengan sengketa lahan antara masyarakat dengan pihak manapun, tidak terkecuali sengketa lahan yang terjadi di kawasan perbatasan."Tiga langkah strategis tersebut nantinya akan kita jabarkan melalui 13 program pokok," katanya.
Disampaikannya lebih jauh, bahwa sektor agraris sangat mendomisi kehidupan masyarakat Inhil. Hampir 80 persen masyarakat menggantungkan penghidupan mereka dari sektor ini. Makanya ketika komuditi pertanian dan perkebunan harga meningkat seperti saat sekarang ini, maka geliat ekonomi mulai nanmpak.
"Ketergantungan kita pada sektor agraaris sangatlah kuat, disaat harga komuditi pertanian dan perkebunan anjlok, selalu diikuti dengan terpuruknya perekonomian masyarakat. Oleh sebab itu, melalui KTNA ini kita berharap mendapat pengetahuan berarti dalam rangka meningkat penghasilan petani melalui program yang nantinya dapat diterapkan oleh masyarakat," ujarnya.(maria)

22 November 2010
Staff Redaksi
Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE (Jakpus) (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor :(Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar :Hasbullah, Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan.Sulselbar : Fadly Syarif