TEMBILAHAN – Ibukota Kabupaten Indragiri Hilir, Kota Tembilahan terancam terisolir karena satu-satunya jalan akses masuk kota saat ini kondisinya sangat mengkhawatirkan karena sebagian badan sudah retak akibat gerusan sungai Indragiri.
Jalan yang terletak di Parit Enam Kecamatan Tembilahan Hulu itu, sudah sangat rawan longsor karena hampir semuluruh badan jalan sekarang ini sudah retak, selain itu pinggir jalan sepanjang hampir dua ratus meter itu setiap hari dijadikan tempat bersandar kapal-kapal sehingga menambah gerusan air kearah jalan.
Kondisi terkini itu memang terlihat kasat mata, anehnya sampai sejauh ini upaya membuat jalan alternatif belum ada dilaksanakan, jika jalan itu ambruk seperti apa yang terjadi pada jalan gerilya parit depalan beberapa waktu yang lalu, alamat kota Tembilahan akan terisolir.
Jika hal itu terjadi, satu-satunya akses masuk kota Tembilahan hanya melalui sungai seperti zaman sebelum adanya jalan dari Rumbai ke Tembilahan itu di bangun, akibatnya yang paling parah adalah akan macetnya sembako tujuan Tembilahan.
Menyikapi kondisi tersebut, beberapa anggota DPRD Inhil angkat bicara. Salah satunya Asnawi dan Suparlan yang tergabung dalam Komisi C, mereka mengatakan bahwa sekitar DPRD Inhil telah jauh hari mangantisipasi kemungkinan longsornya jalan parit enam itu dalam bentuk mengesahkan anggaran perencanaan pembuatan jalan alternatif sekitar tiga dua tahun lala, namun sampai sejauh ini tidak diketahui bagaiamana hasil perencanaan itu.
“sekitar tahun 2007 dan 2008 yang lalu, DPRD Inhil telah menyetujui adanya perencanaan pembuatan jalan alternatif untuk mengantisipasi jalan parit enam yang keadaannya memang sudah sangat rawan dipinggir sungai, namun tidak pernah ada kelanjutan oleh dinas yang bersangkutan, “ujar Asnawi.
Hal senada juga disampaikan oleh Suparlan yang juga ketua Gapensi Inhil itu mengatakan bahwa perencanaan dan pembangunan jalan alternatif untuk mengganti jalan parit enam mutlak dilakukan dengan segera, karena jaln itu kondisinya sudah retak-retak dan rawan longsor. Jika jalan itu longsor putuslah akses masuk kota Tembilahan.
“dinas terkait harus melihat kondisi tersebut, karena jalan itu adalah akses utama kota Tembilahan, baik akses orang maupun barang. Jika memang sudah pernah direncakan jalan alternatifnya, kenapa tidak ada kelanjutan realisasinya, “ujar Suparlan sedikit bertanya.(maria)

22 November 2010
Staff Redaksi
Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE (Jakpus) (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor :(Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar :Hasbullah, Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan.Sulselbar : Fadly Syarif