Serang – Tatang Rusmana, pengamat meteorologi di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang mengatakan, masyarakat harus mewaspadai hujan yang disertai angin kencang. Angin kencang biasa terjadi pada masa transisi dari musim kemarau basah ke musim hujan.
Hal tersebut, tambah Tatang, terjadi di seluruh daerah di Indonesia.
“Masyarakat hanya perlu mewaspadai karena ada kemungkinan hujan disertai angin kencang ini akan terjadi dalam kurun waktu yang lama. Bisa sampai tahun depan,” ujar Tatang, baru-baru ini.
Gejala yang sudah tampak adalah adanya musim kemarau basah yang terjadi beberapa bulan terakhir. Sebelumnya kemarau basah pernah terjadi namun hanya beberapa bulan saja.
“Tidak seperti tahun ini yang setiap bulan dalam musim kemarau selalu disertai hujan. Ini bisa menjadi gambaran saat kita memasuki musim hujan, dipastikan hujan dan angin akan terjadi hampir setiap hari,” tegasnya.
Bedanya, tambah Tatang, pada musim kemarau basah curah hujan masih berada di bawah standar yaitu 50 mm. Sedangkan di musim hujan, curah hujan bisa di atas 50 mm yang jika berlangsung dalam waktu cukup lama bisa mengakibatkan banjir.
Sementara terkait angin kencang, Tatang mengatakan potensi itu masih besar terjadi. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi di seluruh daerah di Banten khususnya di pesisir pantai. “Angin kencang terjadi karena adanya perbedaan tekanan yang sangat signifikan. Hal itu ditandai dengan adanya awan cumulunimbus yang akhir-akhir ini banyak terjadi di Banten. Ciri-ciri awan ini berwarna gelap, kalau dilihat dengan mata telanjang berbentuk menjulang tinggi, serta disertai petir,” jelasnya.
Beberapa hari terakhir, catatan kecepatan angin juga cukup mengejutkan. Rata-rata setiap terjadi hujan dan angin kencang, kecepatan angin bisa mencapai 12 knot. “Dengan kecepatan angin tersebut, bisa menumbangkan pohon besar yang sudah tua. Apalagi yang sudah tidak kokoh lagi, akan ada banyak pohon tumbang. Jadi masyarakat harus lebih waspada, termasuk pemilik rumah semi permanen,” tuturnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Tata Ruang, Kebersihan, dan Pertamanan Pandeglang Firman Abdul Kadir mengatakan, pemangkasan pohon di pinggir jalan bukan semata-mata tugasnya. Tetapi tugas beberapa dinas terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Kesbangpollinmas, dan PLN.
Hal itu dikatakan Firman saat ditemui di kantornya, belum lam ini. “Selain itu, masyarakat juga berperan dalam pemangkasan pohon karena di Pandeglang kami terkadang kesulitan untuk memangkas pohon di pinggir jalan karena dilarang oleh warga yang merasa memiliki pohon tersebut,” katanya.
Kata dia, warga kerap kali keberatan pohonnya dipangkas dan malah meminta ganti rugi ke pemerintah bila pemerintah memaksa untuk memangkas pohon milik warga yang ditanam di pinggir jalan.
Lalu langkah apa dalam waktu dekat ini yang akan dilakukan untuk mengantisipasi pohon roboh? Firman mengatakan menunggu instruksi dari Sekda atau Asda lantaran hal itu harus dikoordinasikan dengan dinas terkait.
“Kalau ada rapat koordinasi, maka penggagasnya harusnya Kesbangpolinmas yang melapor ke Sekda atau Asda kemudian Asda dan Sekda menginstruksikan ke kami,” tandasnya.
Menurut pantauan, sejumlah pohon di kantor pemerintahan tampaknya sudah berusia tua. Di antaranya pohon di Pendopo Pandeglang. Selain itu, pohon tua yang condong ke jalan juga terdapat di Jalan Raya Labuan-Pandeglang tepatnya di kawasan Gardutanjak. (Lel/Bst)

13 Oktober 2010
Staff Redaksi
Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE (Jakpus) (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor :(Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar :Hasbullah, Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan.Sulselbar : Fadly Syarif