SERANG - Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Banten M Husni Hasan mengatakan, akan ada pembangunan pabrik baja terpadu di Banten dengan nilai investasi hingga 3 miliar dollar AS atau setara Rp 28 triliun.
“Ini merupakan nilai investasi yang cukup besar. Harapannya bisa membantu membangun Banten ke depan jadi lebih baik,” jelas Husni. Pembangunan pabrik baja terpadu tersebut merupakan kerja sama antara PT Krakatau Steel dengan Posco yang akan dibangun di kawasan industri Cilegon.
“Kami melakukan dialog dan menyampaikan rencana yang akan dilakukan antara PT KS dengan Posco dalam waktu dekat. Harapannya mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah,” ujar Kepala Divisi Humas PT KS Dede Rusli di Pendopo Gubernur Banten, baru-baru ini.
Dede mengatakan, pembangunan pabrik baja terpadu juga merupakan salah satu investasi jangka panjang yang bisa ikut memajukan Banten. Salah satunya adalah mengurangi angka pengangguran melalui penyerapan tenaga kerja. “Diharapkan kehadiran pabrik baja terpadu bisa memberikan dampak positif kepada masyarakat,” terangnya.
Gubernur Atut Chosiyah juga mendukung penuh pembangunan pabrik baja terpadu yang rencananya akan didirikan di atas lahan seluas 380 hektare di Kecamatan Ciwandan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah tenaga kerja. “Harus ada pelatihan tenaga kerja yang sesuai dengan kriteria sehingga bisa diangkat menjadi karyawan atau paling tidak bisa bekerja di pabrik baru yang akan dibangun nanti,” jelas Atut.
Tidak hanya itu, harapan lain yang ditunggu pemerintah daerah dari KS dan Posco adalah kepedulian terhadap Banten. Mulai dari pengolahan limbah hingga pembinaan terhadap atlet Banten. “Melalui program corporate social responsibility (CSR), setiap perusahaan bisa membantu pelatihan di bidang olahraga maupun yang lain. Ini akan membantu kemajuan dari tingkat perekonomian dan kesehatan masyarakat sekitar pabrik,” ulasnya.
Rencananya peletakan batu pertama pabrik baja terpadu sebagai simbol dimulainya pembangunan akan dilakukan Wakil Presiden (Wapres) Boediono pada 28 Oktober. “Kita juga mendapatkan tawaran dari Posco terkait sejumlah peluang investasi. Di antaranya melalui badan usaha milik daerah PT Banten Global Development (BGD) bersama dengan salah satu provinsi yang ada di Korea Selatan.“Tapi kita masih belum tahu benar, jadi masih akan dipelajari dan semoga berdampak baik dengan kemajuan Banten,” pungkasnya.
Selain bertemu dengan Atut, perwakilan KS dan Posco juga bertemu dengan Ketua DPRD Banten Aeng Haerudin. Menurut Aeng, pertemuan tersebut dalam rangka meminta dukungan masyarakat Banten melalui Dewan terkait akan dibangunnya joint venture pembangunan pabrik baja kedua perusahaan ini. Tidak ada pembicaraan khusus, tapi tentunya kami berharap, keberadaann pabrik baja nanti benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Banten terutama bisa menyerap tenaga kerja,” ujar Aeng. (Lel/Bst)

13 Oktober 2010
Staff Redaksi
Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE (Jakpus) (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor :(Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar :Hasbullah, Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan.Sulselbar : Fadly Syarif