KARAWANG - Sebagai salah satu upaya memperbaiki dan mengevaluasi pelaksanaan pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK), Tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menunjuk Kabupaten Karawang sebagai contoh untuk melihat sejauhmana pelaksanaan program DAK. Kedatangan rombongan yang dipimpin langsung oleh Direktur Otonomi Daerah (Otda) Bappenas, Dr. Himawan Hariyoga tersebut disambut langsung oleh Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar di Gedung Singaperbangsa Lt. III Pemda Karawang, Rabu (3/3).
Direktur Otda Bappenas, Himawan Hariyoga dalam kesempatan tersebut mengatakan, DAK merupakan salah satu instrumen pendanaan pembangunan yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota. Pemberian DAK telah berlangsung sejak tahun dan 2003, dan jumlahnya akan terus berkembang ke depan. “Untuk itu diperlukan sistem pendukung yang memadai, termasuk dalam monitoring dan evaluasi (monev) DAK,” ujarnya.
Himawan melanjutkan, pihaknya tidak akan membangun sistem dari awal, melainkan akan memperbaiki sistem-sistem yang telah ada, termasuk sistem monev. Kendala yang ada adalah bahwa sistem yang ada saat ini sudah terlalu kompleks, dan sulit untuk mengurai benang kusut permasalahan, salah satunya data yang amburadul dan tidak akurat. “Sebagai contoh, untuk data gedung sekolah yang rusak kita memiliki 3 sumber data, tetapi data tersebut tidak ada yang sama,” jelasnya.
Sistem monev yang ada, lanjut Himawan, akan diperbaiki. Selama ini proses monitoring dan evaluasi hanya fokus pada data realisasi fisik dan pendanaan, dan belum sampai aspek teknis. Kelemahan lainnya adalah monev yang ada masih bersifat sektoral di masing-masing dinas instansi yang seringkali merepotkan daerah dan tidak dapat terkontrol dengan baik. “Pemerintah Provinsi pun tidak dilibatkan serta koordinasi dan sinkronisasi pengendalian dan pelaksanaan belum diatur secara jelas,” imbuhnya.
Himawan menambahkan, permasalahan-permasalahan tersebut tengah diperbaiki, dimana salah satu upayanya adalah dengan mengunjungi Karawang yang terbukti berhasil menyelenggarakan DAK dengan baik. Sebagaimana pandangan bapak Bupati Dadang S. Muchtar, para pakar dan Bappenas menilai bahwa distribusi DAK saat ini masih bersifat simetris, dimana DAK didistribusikan secara merata ke masing-masing daerah. “Seharusnya dilihat secara asimetris sesuai kesiapan dan kesanggupan daerah,” tambahnya.
Bupati Dadang S. Muchtar sendiri menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Tim Bappenas untuk memperbaiki program DAK dengan menjadikan Kabupaten Karawang sebagai salah satu tempat contoh dan perbandingan adalah hal yang sangat tepat. “Mudah-mudahan peninjauan ke Kabupaten Krawang dapat memberikan input yang benar dan objektif bagi Bappenas untuk memperbaiki program DAK,” tambahnya.(A.Jun/Kusnadi )