JAMBI - Republik
Sila perikemanusiaan jangan kita lupakan demi tujuan kita bahwa para pemimpin berasal dari rakyat dan bukan berada di atas rakyat. Korp Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tidak akan pernah surut selangkahpun dalam mengawal kasus Bank Century yang telah menghabiskan uang negara 6,7 triliun dalam proses lahirnya Pansus Century sampai kepada hasil paripurna DPR RI yang menetapkan bahwa pengucuran dana Bank Century bermasalah.
Ketua Umum HMI Cabang Jambi Novem Putra Wijaya mengecam keras tindakan penyerangan Markas HMI Cabang Makasar oleh oknum-oknum Kepolisian Makasar. Aksi demo Mahasiswa Islam (HMI) Jambi di Bundaran Jalan Perkantoran Gubernur Jambi dalam Orasi Mahasiswa Islam (HMI) Jambi desak Kapolri menon-aktifkan Kapolwiltabes Makasar.
Badan Koordinasi (BADKO) HMI Jambi Hadi Suprapto Rusli sangat menyayangkan tindakan penyerangan Markas HMI Cabang Makasar oleh pihak oknum Kepolisian dan pemukulan mahasiswa HMI Cabang Makasar dan membiarkan aksi saling serang antara mahasiswa dengan warga. Ketua Umum BADKO HMI Jambi Suprapto Rusli mengatakan penyerangan yang dilakukan Pansus 88 sangat tidak terpuji apakah ini contoh penegak hukum di Republik yang kita cintai ini.
Asal mula terjadinya setelah demonstrasi mahasiswa HMI Cabang Makasar dalam hal mengawal Pansus Century 3 Maret 2010 disaat mahasiswa HMI Cabang Makasar sedang mengadakan rapat evaluasi aksi dan persiapan untuk aksi selanjutnya. Tiba-tiba diserang oleh 10 orang yang diduga kuat oknum anggota polisi yang merupakan Pansus 88.
Dengan kejadian penyerangan ini, Ketua Umum HMI Cabang Makasar sebagai warga negara yang baik melaporkan kejadian ini ke Polwiltabes Makasar, namun hal yang tidak diduga cukup disayangkan mahasiswa HMI Cabang Makasar kembali dipukuli di Polwiltabes Makasar.
Badan Koordinasi (BADKO) HMI Jambi dan HMI Cabang Jambi mengecam keras tindakan oknum Kepolisian Makasar mendesak Kapolri untuk menon-aktifkan Kapolwiltabes Makasar Kombes Gatta Chiruddin dan Kapolda Sulselbar Irjen Adang Rochyana dan meminta pihak kepolisian mengganti kerugian semua kerusakan yang ditimbulkan dari peristiwa yang terjadi di Makasar.
Menolak hasil pidato SBY yang menyatakan Boediono dan Sri Mulyani adalah putra terbaik yang dimiliki bangsa