BANDUNG - Dalam rangka mengantisipasi dampak berkurangnya minat bermain khususnya permainan tradisional para pemuda dan pelajar di jabar, dalam keterangan Persnya beberapa waktu lalu di hadapan wartawan, Kadisparbud Jabar Ir H Herdiwan MM mengatakan akan merangsang dan menstimulasi kembali kegiatan dengan anak-anak dengan latar keragaman dan pluralitas mainan dan permainan yang dimiliki tatar Sunda atau Jabar.
Hal tersebut dibuktikan dengan penyelenggaraan kegiatan berupa kaulinan urang kaulinan dengan melakukan sejumlah perlombaan yang sangat diminati oleh para peserta yang terdiri dari utusan 24 kabupaten dan
Selanjutnya diharapkan para orang tua akan dapat pula mendukung program tersebut dengan bekerjasama secara sinergis bersama Pemerintah dan pelaku seni untuk senantiasa menggali potensi yang ada sekaligus mengingat kembali kenangan masa lalu para orang tua. Sebagai media pendidikan dan pengenalan budaya bermain serta pola asuh masyarakat Sunda dan penambah wawasan local, baik dalam bentuk olahraga dan pentas seni budaya.
Dalam kegiatan tersebut, berbagai jenis permainan yang diperlombakan mencakup Jajangkungan atau enggrang, kelom batok, rorodaan atau momobilan, engkle atau sondah dan benka atau sorodot gaplok, sedangkan untuk merevitalisasinya sebagai bentuk karya seni telah pula dipentaskan selama 2 hari berturut-turut di taman Budaya, yakni sabtu dan minggu sekaligus diskusi teater terbuka taman budaya yang diikuti para peserta dari kota Cimah, KBB, kab bandung, Garut dan kab Bogor, dimana dalam pentas kaulinan tersebut akhirnya dimenangkan oleh peserta dari Bogor sebagai pinunjul.(Idris