1. 2.

14 Desember 2009

Kegiatan Forum Dialog Kebudayaan dan Kepariwisataan 2009 Berlangsung di Hotel Papandayan Bandung

     BANDUNG - Landasan yang kokoh dalam perencanaan pembangunan kebudayaan dan pariwisata diharapkan akan dapat berdaya dan berhasil guna dengan menerapkan amanat Perda Propinsi Jawa Barat nomor 8 tahun 2009 sebagai acuannya, hal tersebut dalam rangka memajukan pembangunan budpar yan ditentukan oleh kebijakan strategis pemerintah, termasuk dalam penentuan alokasi anggaran.

      Hal itu diutarakan Kadisparbud Jabar, Ir H Herdiwan MM dalam keterangannya pada saat membuka kegiatan forum dialog kebudayaan dan kepariwisataan tahun 2009 yang berlangsung di Hotel Papandayan pada kamis (19/11) yang lalu.

Dalam kesempatan itu, Kadisparbud Jabar berharap agar kegiatan yang tengah berlangsung tersebut dapat menghasilkan rumusan program untuk pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan Jabar khususnya pada tahun-tahun mendatang.

“Penyelenggaraan kegiatan ini untuk mensinergikan persepsi dan cara pandang seluruh pelaku terkait, baik antara Pemprov Jabar dengan Pemkab dan Pemkot se Jawa Barat, maupun demi pencapaian visi Jabar yang mandiri, dinamis dan sejahtera.” papar Ir H Herdiwan MM ditengah-tengah acara yang dihadiri peserta dari perwakilan dinas terkait, masyarakat pelaku seni dan stakeholders.

     Di saat yang sama, menurut Drs Yanto Subiyanto MM selaku penanggungjawab penyelenggaraan dijelaskan sejumlah materi kegiatan yakni terkait isu strategis dan arah kebijakan pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan 2010, rencana pembangunan jangka menengah daerah Jabar 2009 – 2013, dan sejumlah masalah lain terkait dimensi pembangunan bidang kebudayaan dan kepariwisataan yang menghadirkan narasumber dari Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata, Kadisparbud Jabar, Bappeda Jabar serta akademisi bidang kebudayaan dan pariwisata.

      Sementara menurut Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI, Dr Agus Aris Munandar, bahwa dalam memahami permasalahan sejarah, nilai tradisional, permuseuman dan kepurbakalaan di Jabar, ditinjau dari segi akademis mesti dilandasi kebudayaan, sebab landasannya terdiri dari 3 wujud yakni, kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia, kebudayaan sebagai idea tau gagasan, serta kebudayaan sebagai perilaku social yang berpola.(Idris)

Staff Redaksi

Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE (Jakpus) (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor :(Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar :Hasbullah, Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan.Sulselbar : Fadly Syarif