03 Juni 2010
Pengusaha SPBU Pedes Karawang Lecehkan Wartawan
KARAWANG – Sikap dan perilaku seorang pengusaha SPBU yang berinisial Heri yang berada di wilayah Kecamatan Pedes tepatnya di Jalan Raya Pedes Sungai Buntu perilakunya di nilai sangat konyol kepada wartawan Patroli bangsa ketika pihak patroli bangsa yang mengkonfrotir terkait dugaan penyalahgunaan pendistribusian bahan bapakr seperti bensin.
Adapun penyalah gunaan pendistribusiannya adalah dengan system di tekan memakai takaran literan seperti menakar beras tidak memakai alat yang ada seperti memakai alat mesin kumpa, kejadian ini terjadi pada 7/5 sampai 8/5 bahkan alat penyedot bahan baker yang di pakai tersebut cukup memakai pumpa air (Dragon).
Menurut keterangan pengawas SPBU berinisial ID yang kebetulan berada di tempat kepada patroli bangsa menjelaskan, kejadian pendistribusian bahan baker dengan jalan seperti ini menurutnya tidak ada masalah dengan alas an baru dikuras, adapun isa bahan bakar yang masih ada di dalam tengki menurut pengawas SPBU masuh ada sisa 2 ton (2000 liter) dan pada saat patroli bangsa mengkonfrotir pengawas SPBU terkait mengenai pengumuman atau tulisan bensin, solar telah habis yang kebetulan di gantungkan di pintu gerbang SPBU, dia tidak mau komentar malah menghindar tidak mau menemui lagi kepada wartawan patroli bangsa.
Seiring dengan sikap pengawas SPBU tersebut yang tidak mau menemui patroli bangsa bersilang sehari patroli bangsa mendatangi kembali ke SPBU dengan maksud untuk konfirmasi kepada menejer SPBU yang berinisial heri yang kebetulan tidak ada ti tempat dan kebutulan bertemu dengan pngawas SPBU dia malah berkata kepada wartawan patroli bangsa dengan nada bahasa kurang enak di dengar Bapak suruh datang langusng ke rumah bos Heri dengan alasan pihak wartawan yang butuh ke bos Heri.
Selanjutnya patroli bangsa mendatangi rumah kediaman Heri yang kebetulan tidak mau ditemui di kantor SPBU dengan maksud supaya bertemu di rumah kediamannya pada saat di konfrontir terkait mengenai pendistribusian bahan bakar bensin, menurut Heri itu hanya hal yang biasa, bahkan menurutnya sudah sering terjadi untuk SPBU yang dikelolanya dengan alasan di kuras, dan menurut Heri pelayanan pendistribusian dengan cara memakai takaran liter beras tidak ada masalah justru kalau memakai alat liter beras itu ukurannya malah lebih dan kalau memakai alat mesin kumpa ukurannya malah berkurang.
Yang lebih parahnya lagi di saat patroli bangsa mengklarifikasi dengan adanya tulisan bensin, solar telah habis yang digantungkan di pintu gerbang SPBU kepada Heri, dia malah bersikap konyol langusng memintai identitas (KTA maupun surat tugas kepada wartawan patroli bangsa, pada hal sebelumnya pihak media sudah memberi koran kepada Heri, tapi menurut Heri itu tidak memenuhi sarat harus dilengkapi kartu identitas KTP (Kartu tanda penduduk). (mustamir/A. Jun)
Staff Redaksi
Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE (Jakpus) (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor :(Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar :Hasbullah, Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan.Sulselbar : Fadly Syarif