PROVINSI JAMBI - Gempa yang terjadi Kabupaten Kerinci Kabupaten Merangin Provinsi Jambi membuat masyarakat panik dan resah seakan-akan kiamat telah tiba, terlebih lagi secara psikologis. Warga masyarakat yang mengalami musibah gempa trauma yang cukup mendalam. Pasca gempa Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin terjadi (01/10-09) pagi gempa yang terjadi di Sumatera Barat (09/10-09) berkelang satu hari dengan Sumatera Barat. Gempa yang begitu dahsyatnya menghantam Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin. Masyarakat Kota Jambi juga mengalami getaran bumi seakan-akan mengalami ayunan kapal di tengah laut samudera.
Gempa Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin mengalami korban jiwa dan harta benda. Hal ini juga pernah terjadi (1995) yang lalu. Kini terulang kembali terjadi lagi suara jerit dan tangis di Kabupaten Kerinci.
Gempa yang terjadi di Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin Provinsi Jambi mengalami 62 unit rumah hancur total 573 unit rumah rusak berat, 874 unit rumah rusak ringan dan rumah ibadah 2 unit rusak total, 7 rumah ibadah rusak berat, 6 rumah ibadah rusak ringan, irigasi 6 unit, sarana air bersih 46 unit, MCK 16 unit, infrastruktur : jalan 63 km, sekolah 12 unit dan korban jiwa 3 orang, 16 orang luka berat termasuk yang patah tulang.
Musibah yang dialami Kabupaten Kerinci sebanyak 1.302 KK dan Kabupaten Merangin sebanyak 6.310 KK, jumlah kerugian Kabupaten Kerinci sebesar Rp.94.090.500.000,- dan Kabupaten Merangin sebanyak Rp. 17 Milyar sementara bantuan dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Jakarta dua truck sembako dan bantuan masyarakat Provinsi Jambi. Diserahkan langsung Wakil Ketua DPD RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas kepada Gubernur Jambi H. Zulkifli Nurdin, sebagai bentuk kepedulian DPD terhadap masyarakat Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin yang mengalami musibah korban gempa di Provinsi Jambi.
Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin mengatakan gempa yang terjadi ini berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat di Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin. Dampak ini berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat, sosial perekonomian, psikologis masyarakat dan kerusakan sarana dan prasarana penunjang aktivitas, sehingga membuat masyarakat terkendala dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
Gubernur Zulkifli Nurdin menambahkan semua bantuan harus segera disalurkan, diberikan kepada warga masyarakat yang mengalami musibah gempa jangan ada yang tidak tersalurkan sembako, ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami musibah gempa, jangan ada pembagian yang tidak merata yang bertugas membagikan harus memantau daerah mana yang belum tersalurkan, jangan sampai nyendat atau tidak tersalurkan sama sekali. Hal ini tanggung jawab petugas pembagi, kata Gubernur Jambi.
Tomi Suhendra, ST warga Kerinci yang berdomisili di Kota Jambi mengatakan masyarakat Kabupaten Kerinci maupun Kabupaten Merangin supaya mengabarkan saudara atau kerabat-kerabatnya yang hilang kepada Petugas Tim Bencana Alam yang terdekat atau saudara-saudara kita yang berada di pedalaman agar mereka dapat secepatnya diberikan pertolongan.
Suhendra menambahkan sisa dana gempa Kabupaten Kerinci Tahun (1995) yang banyak dipertanyakan berbagai pihak, yang diperkirakan masih tersisa sebesar Rp. 2,9 milyar. Hendra mengharapkan dana tersebut bisa dipergunakan untuk korban gempa tahun (2009) ini, apalagi gedung sekolah dan sarana prasarana membutuhkan anggaran yang sangat besar.
Jika sisa anggaran gempa (1995) yang sebesar Rp. 2,9 milyar ditambah anggaran bantuan gempa (2009) ini bukan tidak mungkin Kabupaten Kerinci bangkit kembali.
Hendra menambahkan bantuan sembako diharapkan sampai kepada pihak yang membutuhkannya, masyarakat saat ini sangat membutuhkan bantuan itu. Jangan ada lagi masyarakat yang terkena musibah gempa tidak menerima bantuan itu. Tomi Suhendra menghimbau kepada Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin, instansi yang terkait dan elemen masyarakat kiranya dapat memantau jalannya bantuan ini, diharapkan semua bantuan ini dapat diterima masyarakat yang mengalami musibah gempa ini, jangan biarkan mereka menangis terlalu lama lagi (NST).