
KARAWANG - Memasuki hari ke-17 bulan Ramadhan yang merupakan malam turunnya Alquran, Pemerintah Kabupaten Karawang menggelar Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, Senin (7/9). Peringatan Nuzulul Quran tersebut yang dipusatkan di Masjid Agung Karawang tersebut dihadiri oleh Bupati Drs. H. Dadang S. Muchtar dan Wakil Bupati Hj. Eli Amalia Priatna serta seluruh unsur Muspida dan DPRD Kabupaten Karawang.
Acara peringatan tersebut berjalan cukup meriah, karena selain dihadiri oleh para tamu undangan, juga dihadiri oleh ratusan santri peserta pesantren kilat yang dikelola oleh Masjid Agung. Acara yang juga dipadukan dengan kegiatan buka bersama dan shalat tarawih berjamaah, juga di awali oleh pagelaran kesenian orkes gambus dan marawis.
Bertindak selaku penceramah dalam kegiatan tersebut adalah Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Karawang, Suhendra. Dalam tausyiahnya, Suhendra mengatakan, bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan yang memiliki beragam nama. “Hal ini merupakan salah satu bukti keistimewaan bulan Ramadhan bila dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya,” jelasnya.
Salah satu nama lain bulan Ramadhan, lanjut Suhendra, adalah Syahrul Shiyam. Dengan kata lain, bulan Ramadhan adalah bulan puasa, dimana tidak seperti di bulan-bulan lainnya, umat Islam diwajibkan untuk melakukan puasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan. “Puasa sendiri bukan hal yang baru, melainkan sudah ada sejak zaman nabi Adam, akan tetapi berbeda dalam pelaksanaannya,” tambahnya.
Suhendra menambahkan, nama lain bulan Ramadhan adalah Syahrul Ibadah, atau bulan kebangkitan ibadah. Di bulan Ramadhan, umat muslim pun dibiasakan untuk melaksanakan berbagai macam ibadah, seperti puasa, tadarus, tarawih, dan shalat malam lainnya. “Hal ini juga mengapa disebut sebagai bulan Ramadhan, yang berarti ibadah akan menghancurkan dosa-dosa kaum muslimin,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengatakan, pelaksanaan peringatan Nuzulul Quran dilaksanakan di Masjid Agung Karawang karena masjid tersebut memiliki nilai historis tersendiri. “Selain terletak dipusat pemerintahan Karawang dimasa lampau, alun-alun di depan masjid merupakan tempat saya dahulu sering bermain bola bersama tim Komando Takol Bedug Masjid Agung,” jelasnya.
Atas dasar nilai histories tersebut, pihak Pemerintah Kabupaten Karawang telah melengkapi Masjid Agung dengan 4 buah Air Conditioner (AC). Hal ini agar para jamaah masjid dapat semakin nyaman melaksanakan ibadah. Selain itu, Bupati pun telah menyiapkan rencana untuk mempercantik lingkungan di sekitar Masjid Agung, dimana Alun-alun akan diperbaiki dan dipagar menyerupai tugu Monas di Jakarta.
Ketua Dewan Keluarga Masjid (DKM) Masjid Agung, H. Abdul Qosim, LC, mengatakan, masjid ini memiliki nilai sejarah dan ikatan yang kuat dengan Pemerintah Kabupaten Karawang. “Oleh karena itu, diharapkan hubungan yang baik antara DKM Masjid Agung dan Pemerintah Kabupaten Karawang dapat terus berjalan dengan baik,” ungkapnya
Memasuki hari ke-17 bulan Ramadhan yang merupakan malam turunnya Alquran, Pemerintah Kabupaten Karawang menggelar Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, Senin (7/9). Peringatan Nuzulul Quran tersebut yang dipusatkan di Masjid Agung Karawang tersebut dihadiri oleh Bupati Drs. H. Dadang S. Muchtar dan Wakil Bupati Hj. Eli Amalia Priatna serta seluruh unsur Muspida dan DPRD Kabupaten Karawang.
Acara peringatan tersebut berjalan cukup meriah, karena selain dihadiri oleh para tamu undangan, juga dihadiri oleh ratusan santri peserta pesantren kilat yang dikelola oleh Masjid Agung. Acara yang juga dipadukan dengan kegiatan buka bersama dan shalat tarawih berjamaah, juga di awali oleh pagelaran kesenian orkes gambus dan marawis.
Bertindak selaku penceramah dalam kegiatan tersebut adalah Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Karawang, Suhendra. Dalam tausyiahnya, Suhendra mengatakan, bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan yang memiliki beragam nama. “Hal ini merupakan salah satu bukti keistimewaan bulan Ramadhan bila dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya,” jelasnya.
Salah satu nama lain bulan Ramadhan, lanjut Suhendra, adalah Syahrul Shiyam. Dengan kata lain, bulan Ramadhan adalah bulan puasa, dimana tidak seperti di bulan-bulan lainnya, umat Islam diwajibkan untuk melakukan puasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan. “Puasa sendiri bukan hal yang baru, melainkan sudah ada sejak zaman nabi Adam, akan tetapi berbeda dalam pelaksanaannya,” tambahnya.
Suhendra menambahkan, nama lain bulan Ramadhan adalah Syahrul Ibadah, atau bulan kebangkitan ibadah. Di bulan Ramadhan, umat muslim pun dibiasakan untuk melaksanakan berbagai macam ibadah, seperti puasa, tadarus, tarawih, dan shalat malam lainnya. “Hal ini juga mengapa disebut sebagai bulan Ramadhan, yang berarti ibadah akan menghancurkan dosa-dosa kaum muslimin,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Dadang S. Muchtar dalam kesempatan tersebut mengatakan, pelaksanaan peringatan Nuzulul Quran dilaksanakan di Masjid Agung Karawang karena masjid tersebut memiliki nilai historis tersendiri. “Selain terletak dipusat pemerintahan Karawang dimasa lampau, alun-alun di depan masjid merupakan tempat saya dahulu sering bermain bola bersama tim Komando Takol Bedug Masjid Agung,” jelasnya.
Atas dasar nilai histories tersebut, pihak Pemerintah Kabupaten Karawang telah melengkapi Masjid Agung dengan 4 buah Air Conditioner (AC). Hal ini agar para jamaah masjid dapat semakin nyaman melaksanakan ibadah. Selain itu, Bupati pun telah menyiapkan rencana untuk mempercantik lingkungan di sekitar Masjid Agung, dimana Alun-alun akan diperbaiki dan dipagar menyerupai tugu Monas di Jakarta.
Ketua Dewan Keluarga Masjid (DKM) Masjid Agung, H. Abdul Qosim, LC, mengatakan, masjid ini memiliki nilai sejarah dan ikatan yang kuat dengan Pemerintah Kabupaten Karawang. “Oleh karena itu, diharapkan hubungan yang baik antara DKM Masjid Agung dan Pemerintah Kabupaten Karawang dapat terus berjalan dengan baik,” (Ajun/E.Askam)