Tembilahan, PB – Kondisi lahan perkebunan kelapa rakyat di Pesisir Inhil akibat abrasi yang terus terjadi kini sangat menperhatinkan, Terutama di sepanjang pantai desa Concong Tengah Kecamatan Concong. Dimana karena abrasi yang terus terjadi tersebut, tidak hanya membuat lahan perkebunan kelapa warga yang terendam, tetapi fasilitas umum, seperti jalan utama juga ambol ke sungai. Selain itu tiang listrik desa juga terancam akan hanyut ke sungai.
Parahnya lagi, rumah-rumah warga yang berdekatan dengan bibir pantai sungai juga terancam longsor dan diperparah lagi arus sungai yang cukup deras. Sehingga akibatnya sehingga banyak warga yang tinggal disepanjang bibir pantai, dihantui rasa was-was. Bahkan ada sebagian dari mereka, yang pindah dan membuat pemukiman baru yang jauh dari bibir pantai.
Ahmadi, warga Concong Tengah kepada wartawan belum lama ini, mengakui bahwa akibat abrasi yang terus terjadi, dia terpaksa pindah dan membangun rumah baru agak jauh dari pantai. Karena merasa khawatir, kalau sewaktu-waktu terjadi longsor yang bisa membahayakan harta bendanya bahkan nyawa keluarganya
Hal yang sama juga dirasakan Iyan yang juga warga Concong Tengah, dikatakanya bahwa hanya karena terbentur anggaran saja, ia dan keluarga tidak bisa memindahkan rumahnya kedaerah yang relatif lebih aman. Padahal setiap saat perasaan takut juga selalu menghantui, kalau-kalau nanti sampai terjadi musibah dilokasi rumahnya.
"Karena tidak ada uang lebih untuk pindah rumah, makanya saya dan keluarga terpaksa tetap tinggal disini. Kalau mau berbicara perasaan takut terjadi musibah dari dulu, tetapi karena untuk rumah tidak mungkin tidak memerlukan biaya, apalagi kondisi saat ini bahan bangunan sangat mahal dan tidak mampu dijangkau oleh masyarakat seperti saya ini. Ya, Mau tidak mau, terpaksa bertahan tetap tinggal disini," Ujarnya.
Maka dari itu, mereka berharap kepada Pemkab Inhil, dengan kondisi wilayah rumah mereka yang sangat mengkhawatirkan dengan terjadi musibah longsor, hendaknya bisa membangunkan turap pengaman yang bisa mencegah abrasi yang saat ini terus terjadi. Karena sejauh ini, dampak dari abrasi yang berlangsung sudah sekian lama, kini sudah menghancurkan fasilitas yang ada dan jangan sampai bisa menimbulkan korban harta dan nyawa warga.(maria)
12 Juni 2011
Staff Redaksi
Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE (Jakpus) (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor :(Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar :Hasbullah, Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan.Sulselbar : Fadly Syarif