SULSELBAR, Berbagai rangkaian kasus terus mewarnai proses perjalanan Pilkada Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel tahun 2010 ini. Sebut saja diantarnya, kasus Duta Business Scholl, sebuah lembaga bisnis multi level yang pertama kali dirintis oleh Muh. Asrul, salah satu mantan kandidat calon Bupati Selayar, yang rencananya akan masuk melalui jalur Independent.
Menurut sejumlah narasumber yang keberatan disebutkan identitasnya, lembaga DBS ini sendiri di bawah Muh. Asrul ke daratan Selayar sekaitan dengan rencana pencalonan dirinya sebagai Balon Bupati Selayar periode 2010-2015 mendatang.
Kontroversi permasalahan di tubuh lembaga DBS ini pertana kali mencuat ke permukaan, saat mulai terbentuknya Koperasi Julu A’ra sebagai unit usaha penunjang lembaga DBS di masyarakat, yang dipicu oleh mulai tersendatnya proses penggajian terhadap 520 orang tenaga penanggung jawab lapangan.
Padahal, 520 orang penanggung jawab lapangan ini harus bertanggung jawab terhadap anggota hasil rekrutan mereka di lapangan, yang jumlahnya, berkisar antara 20 sampai 100 orang personil, sesuai yang dipersyaratkan oleh pihak Direktur DBS, Ahmad Darwis.
Kekesalan para penanggung jawab lapangan ini kian menjadi-jadi, pasca mulai tidak jelasnya perjalanan lembaga koperasi Julu A’ra yang hanya sempat berjalan, sampai dengan bulan Maret 2010.
Meski diawal pembentukannya, pada bulan November 2009 silam, Muh. Asrul sempat menjanjikan, koperasi ini akan tetap berjalan efektif selama kurun waktu lima puluh tahun kedepan.
Bersamaan dengan hal tersebut, Direktur DBS kabupaten, Ahmad Darwis tidak lagi pernah menampakkan batang hidungnya dihadapan para penanggung jawab lapangan koperasi Julu A’ra.
Bahkan, sejumlah SMS dan telefon yang beberapa kali dilayangkan melalui telefon selularnya, tak sekali pun pernah dibalas ataupun diangkat. Kini iming-iming penggajian + bonus pulsa senilai lima ratus ribu rupiah berikut jaminan asuransi keselamatan jiwa untuk karyawan DBS, tinggallah menjadi sekedar mimpi dan isapan jempol belaka
Termasuk di dalamnya, iming-iming penandatanganan kontrak kerjasama antara DBS dan tenaga penanggung jawab lapangan sebagaimana yang dijanjikan Muh. Asrul pada bulan Mei 2009 silam.
Salah seorang penanggung jawab lapangan mengaku, “selama keberadaannya di daratan Kabupaten Kepulauan Selayar, Direktur DBS baru sekali membayarkan gaji untuk dua puluh orang karyawannya”.
Kendati, gaji yang dibayarkan pada bulan November tersebut belum diberikan secara merata kepada seluruh karyawan DBS, yang seharusnya sudah dilunasi selambat-lambatnya bulan Desember 2009.
Ironisnya, khusus untuk pembayaran gaji tenaga penanggung jawab lapangan koperasi Julu A’ra baru dilakukan pada bulan Maret 2010 kemarin. Itu pun hanya diberikan dalam bentuk panjar senilai satu juta rupiah kepada salah seorang tenaga penanggung jawab lapangan.
Sehingga, masih terdapat sedikitnya 510 orang tenaga penanggung jawab lapangan yang hingga kini belum mendapatkan pembayaran gajinya. Terlebih lagi, setelah Muh. Asrul, tidak lagi pernah menampakkan mukanya di daratan Kabupaten Kepulauan Selayar pasca selesainya masa pendaftaran Balon Bupati Selayar di Kantor KPU setempat.
Dalam kaitan itu, para tenaga penanggung jawab lapangan DBS menuntut Muh. Asrul dan Dirut DBS, Ahmad Darwis untuk kembali ke Kabupaten Kepulauan Selayar dan menyelesaikan segala bengkalai pembayaran gaji (sisa hasil usaha) kepada 520 orang tenaga penanggung jawab lapangan, sebagaimana yang pernah dijanjikan sebelumnya.
Menanggapi pernyataan ucapan terima kasih dan permintaan maaf yang disampaikan Muh. Asrul melalui salah satu media cetak terbitan harian Sulsel, para penanggung jawab lapangan koperasi Julu A’ra beranggapan hal itu belum cukup untuk membayar sakit hati mereka.
Karena pada saat berlangsungnya proses penjaringan dukungan pencalonan sebagaimana yang dipersyaratkan KPU Selayar, tak sepeser rupiah pun, biaya operasional yang ditanggung oleh Muh. Asrul.
Dimana, hampir semua biaya ditalangi oleh 520 orang tenaga penanggung jawab lapangan koperasi Julu A’ra yang semakin diperparah oleh utang priadi Dirut DBS, Ahmad Darwis kepada para penanggung jawab lapangan.(tim)
04 Mei 2010
Staff Redaksi
Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE (Jakpus) (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor :(Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar :Hasbullah, Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan.Sulselbar : Fadly Syarif