BANDUNG - Rumah Sakit Paru-Paru Bandung yang mendapatkan anggaran pada tahun 2007 – 2008 untuk pembangunan laboratorium gizi Rumah Sakit Paru-Paru Bandung dengan pagu anggaran sekitar Rp.500.000.000 yang telah diberitakan PB pada edisi sebelumnya seakan tidak mendapat tanggapan. Proyek yang diduga telah melangar Keppres nomor 80 tahun 2003 tentang pengadaan barang dan jasa khususnya dalam hal proses tender tersebut disinyalir telah dikerjakan tanpa pernah dilelang sama sekali.
Menurut hasil penelusuran PB, proyek yang ditangani dr.TJS tersebut telah dikerjakan tidak sesuai dengan bestek, hal itu terbukti dari keberadaan plafon laboratorium di lantai 2 RS tersebut masih rusak yang ditengarai terjadi sejak masa pemeliharaan sampai ketika PB melakukan kunjungan.
Ironisnya, dalam kunjungan untuk klarifikasi ke RS tersebut, didapati bahwa bangunan RS telah banyak yang retak-retak dan terkelupas di lantai 1 dan 2, sementara menurut hasil penelusuran PB, pengerjaan bangunan tersebut dikerjakan sejak tahun 2007. hal itu menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana sebenarnya kinerja pejabat di RS paru-paru tersebut khususnya dalam menata bangunan gedung RS yang tentunya merupakan titik awal bagi para pasien yang dating berobat untuk betah berobat didalamnya.(Idris/Ungkap. M)
22 November 2009
Staff Redaksi
Hendrik S (Polda Metro Jaya) (Jaksel) Robin S (Jaktim) Ramdani BE (Jakpus) (Jakut) Biro Bekasi :Sepmi R (Kabiro) , Joni Sitanggang, Binton Juntak, Mustofa, Ringan Simbolon, Haerudin, Herman Sitanggang, Mulayadi TH, Togar S, Banjarnahor, Syafi'i M, Biro Kab.Bogor :(Kabiro) Depok : Radot S, (Kabiro), Karawang : Ade Junaidi (Kabiro), Rihas Purnama YM, Edi Askam, Mustamir, Otong, Wawan, Junaedi, Sopyan Junior, Mumuh MuhamadMursid. Perwkln Jabar: Idris C.Pasaribu (Ka Prwkl), Ungkap M, Deni Ridwan, Parasman. Biro Cimahi : Martunas S. Prwkln Lampung : (Ka.Prwkln) Kab Tanggamus : (Ka.Prwkl), Biro Tanjabbar :Hasbullah, Biro Kab/Kota Siantar : Buhardo Siahaan.Sulselbar : Fadly Syarif